Hi, Switzerland. I've heard a lot about you

Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

HOLIDAY IN LABUAN BAJO



Liburan ke Labuan Bajo merupakan salah satu wish list keluarga saya setelah pandemi COVID-19 yang melanda dunia sekitar 2 tahun terakhir ini.

Kami berangkat menuju bandara pada pukul 05.00 WIB. Pesawat kami landing pada pukul 10.00 WIB jadi kita semua pagi - pagi sudah berada di bandara karena pada saat itu bertepatan pada libur idul fitri maka jalanan sekitar macet total, sehingga keluarga saya mengusulkan untuk berangkat pagi sekali.

DAY 1 Labuan Bajo
Pertama kali saya menginjakkan kaki di Labuan Bajo langsung disambut dengan cuaca yang panas sekali, jujur panas di Labuan Bajo lebih dari panas di Jakarta.

Langsung saja waktu perjalanan dari Bandara Komodo menuju Hotel Ayana Komodo Waecicu Beach memakan waktu kurang lebih 2 jam walaupun perjalan dari Bandara menuju Hotel agak lama tetapi saya dan keluarga saya tidak merasa bosan karena di perjalanankita bisa melihat pemandangan alam serta aktivitas warga NTT.

Setelah sampai di hotel kita semua langsung check in dan istirahat sebelum kita melanjutkan eksplore Labuan Bajo.

DAY 2 Labuan Bajo
Hari kedua di Labuan Bajo saya memutuskan untuk pergi memakan ikan di pesisir pantai dan kami juga mengunjungi Pulau Kelor dengan menggunakan kapal. 

Sewa kapal disini dikenakan tarif 200 - 300 ribu perorang, menurut saya harga ini benar - benar worth it untuk menikmati perjalan dari pulau Labuan Bajo ke Pulau Kelor.

DAY 3 Labuan Bajo
Hari ketiga di Labuan Bajo kami sekeluarga ingin mengunjungi Kedai Kopi Flores. Perjalan dari hotel ke kedai kopi tersebut memakan waktu sekitar 30 menit.

Waktu saya mencicipi kopi disana jujur kopi flores merupakan kopi terenak yang pernah saya minum. Setelah kita pergi ke kedai kopi kita memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat dan melanjutkan perjalan eksplore Labuan Bajo besok hari.

DAY 3 Labuan Bajo
Hari ketiga di Labuan Bajo kita memutuskan untuk bermain air, sungguh ini kerupakan hal paling seru saat saya berada disini.

Saya juga mencoba snorkeling di Labuan Bajo dan saat saya snorkeling lautan Labuan Bajo benar - benar kaya akan habitat ikan dan koralnya.

DAY 4 Labuan Bajo
Hari keempat merupakan hari terakhir di Labuan Bajo, hari terakhir ini kami memutuskan pergi ke Bukit Cinta untuk melihat sunrise dan sunset di atas bukit.

Serta kami juga mencicipi makanan khas orang - orang Flores yaitu Jagung Catemak dan Ikan Kuah Asam.

DAY 5 Labuan Bajo
Hari kelima kita check out dari hotel dan pergi menuju Tangerang Selatan dengan memakan waktu 3 jam. Pesawat kami landing pada pukul 11.00 WIB dan kami sampai dirumah pada pukul 16.30 WIB.



Share:

Belajar Hukum di dalam Swiss 2023


Derajat hukum di Swiss Untuk menjadi seorang pengacara di Swiss, siswa harus menyelesaikan tiga tahun Sarjana Hukum (LLB). Namun, dalam rangka untuk dimasukkan ke bar dan masukkan praktik, dua tahun berikutnya Master of Laws juga diperlukan. Sebuah pilihan alternatif yang populer dengan banyak mahasiswa internasional adalah lebih pendek dan khusus LLM, yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang ditargetkan pada satu wilayah tertentu dari hukum, seperti arbitrase atau hukum perbankan. Hal ini juga memungkinkan untuk mengejar gelar PhD dalam hukum menyusul selesainya LLB, Magister Hukum dan / atau Professional LLM. Lulusan juga harus menyelesaikan magang satu sampai dua tahun dengan sebuah firma hukum atau pengadilan - terutama di kanton di mana mereka berencana untuk berlatih - dan lulus ujian tertulis dan lisan diberikan pada akhir pelatihan mereka untuk dimasukkan ke bar.Hukum Pendidikan Tinggi di Swiss tidak memiliki lembaga swasta untuk melatih pengacara: semua sembilan sekolah hukum berafiliasi dengan universitas kewilayahan negara. Ini termasuk Universitas Lausanne, Universitas Basel, Universitas Bern, Universitas Fribourg, Universitas Jenewa, University of Lucerne, Universitas Neuchâtel, Universitas St. Gallen dan Universitas Zurich. Karena Swiss adalah rumah organisasi internasional tak terhitung dan lembaga perbankan, dan karena statusnya sebagai tempat kelahiran kemajuan yang signifikan di berbagai bidang yang menjadi perhatian kemanusiaan serta bisnis dan perbankan, Swiss memberikan siswa dari seluruh dunia dengan yang baru dan komprehensif perspektif global. Selain itu, komitmen negara 's untuk penelitian mutakhir menawarkan siswa internasional pemahaman yang lebih mendalam tentang urusan global hukum.Sedangkan biaya hidup di Swiss ini sangat tinggi, biaya pendidikan yang relatif rendah - terutama bila dibandingkan dengan AS dan Inggris Selain itu, ada sejumlah peluang beasiswa yang tersedia untuk siswa internasional. Sekali lagi, biaya kuliah dapat bervariasi dari satu institusi ke yang lain. Karena keunggulan global dalam bisnis dan keuangan, ada banyak peluang karir bagi pengacara di Swiss, terutama dalam sektor-sektor primer, seperti perbankan, keuangan dan hak kekayaan intelektual.


Sumber Tulisan


Share:

Yang Harus Kamu Tahu Soal budaya Swiss


Bertanya-tanya siapa orang yang paling mampu tepat waktu? Maka jawabannya adalah orang-orang Swiss. Bagi orang Swiss, ketepatan waktu adalah way of life yang mereka penuhi. Maka dari itu, mereka sangat bangga terhadap kemampuan mereka dalam menepati waktu.

Jadi, apabila kamu sedang berada di negara ini, dan kebetulan membuat janji dengan orang Swiss di suatu tempat, pastikan kamu datang tepat waktu. Tentu kamu tidak ingin menyinggung perasaan mereka, bukan?

Kemudian, hal ini juga berlaku pada jadwal kereta api maupun transportasi lainnya di Swiss. Kalau kamu berleha-leha tanpa mempedulikan waktu, siap-siap saja untuk ketinggalan kereta.

1. Biaya hidup yang tinggi

Bagi kita, mungkin Swiss dapat kita kategorikan sebagai negara dengan biaya hidup yang cukup tinggi. Satu cangkir kopi di Swiss dihargai sekitar 4 CHF atau setara dengan IDR 57.275. Akan tetapi, hal ini tidak membuat negara ini merana. Berdasarkan World Happiness Report 2019, Swiss berhasil menduduki posisi ke-6 dalam daftar kota paling bahagia di dunia.

2. Budaya recycle yang mengakar

Swiss memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan. Budaya recycle sudah sangat mengakar di negara ini. Jadi, apabila kamu berkunjung ke Swiss, kamu diharapkan dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang kamu bawa. Kamu pun diharapkan mampu memilah sampah secara mandiri, apakah itu plastik, kertas, atau gelas.

3. Punya 4 Bahasa Nasional

Menguasai satu atau lebih bahasa nasional dari negara lain memang tidak akan mudah. Akan tetapi, ternyata Swiss memiliki 4 bahasa nasional, lho. Bahasa utama yang digunakan oleh orang-orang Swiss adalah Swiss-Jerman (yang tidak sepenuhnya mirip dengan Bahasa Jerman dengan beberapa unsur Perancis di dalamnya), Perancis, Italia, dan Romania.

Jadi, kalau kamu bisa menguasai salah satu bahasa di atas, kemungkinan kamu untuk bisa berkomunikasi dengan lancar akan terbuka lebar.


Sumber Tulisan

Share:

5 FAKTA MENARIK SWISS, NEGARA PALING AMAN DAN BAHAGIA UNTUK KULIAH



1. NEGARA PEGUNUNGAN

Swiss memiliki landscape yang mempesona. Jalan-jalan ke Swiss dijamin akan membuatmu menjadi sosok yang lebih bersyukur dalam mengagumi ciptaan Tuhan. Dengan luas 41.285 km persegi, negara ini didominasi oleh pegunungan. Salah satunya adalah pegunungan paling terkenal akan keindahannya, yaitu pegunungan Alpen. Tidak jarang kamu akan melihat pemandangan puncak gunung yang tertutup salju didampingi danau dengan air biru yang super jernih.

2. NEGARA YANG SEHAT

Swiss memiliki tingkat obesitas yang rendah dari negara-negara lainnya di Eropa. Hal ini mencerminkan kepedulian masyarakat Swiss terhadap pola hidup yang sehat.

3. NEGARA TERAMAN

Tingkat kejahatan di negara ini sangat rendah. Saking rendahnya, tingkat pembunuhan di negara ini hampir di titik nol dengan kisaran 45 orang per tahun.

4. NEGARA PALING BAHAGIA

Setelah Denmark dan Finlandia, Swiss berada di peringkat ketiga sebagai negara paling bahagia di dunia. Hidup di lingkungan indah, tingkat kriminalitas rendah, pemerintahan yang stabil, pendidikan yang merata, pola hidup yang sehat, tidak kaget apabila masyarakat Swiss hidup berbahagia.

5. PENDIDIKAN BERKUALITAS

Swiss memiliki lebih dari 3.000 program studi yang dapat kamu pilih. Dengan beberapa tipe institusi seperti universitas reguler yang merupakan kampus biasa, universitas sains/seni terapan yang berorientasi pada praktik, dan universitas keguruan untuk kamu yang memiliki aspirasi menjadi pengajar. Dengan sistem ini, student lebih mudah dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan dan mendapatkan ilmu yang sesuai dengan rencana karir di masa depan.


Sumber Tulisan

Share:

Bahasa Apa yang Mereka Gunakan di Swiss?


Swiss terkenal dengan kualitas hidupnya yang terbaik, infrastruktur yang sempurna, dan pandangan yang ramah lingkungan. Ini juga #5 di 10 tempat teratas untuk belajar di luar negeri di dunia tahun ini. Kunci sukses dan harmoni Swiss mungkin terletak pada tingkat keragaman di negara ini. Bagaimanapun, negara ini memiliki empat bahasa resmi.
Bukan satu, atau dua – empat!
Empat bahasa resmi adalah Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh. Masing-masing dituturkan di daerah yang berbeda. Ini menjadikannya impian bagi setiap siswa internasional!
Tidak hanya program universitas yang ditawarkan dalam berbagai bahasa, tetapi juga membuat komunikasi sehari-hari menjadi lebih mudah. Empat kali lebih mudah, bisa dibilang!
Mari kita lihat lebih dekat bahasa dan wilayah tempat mereka digunakan.

Jerman
Bahasa Jerman Swiss dituturkan di bagian utara, timur, dan tengah negara itu, dan dituturkan oleh 63% populasi, menjadikannya bahasa utama di Swiss. Penuturnya menyebutnya sebagai Dialekt, Mundart, atau hanya Dütsch.

Perancis
Bahasa Prancis Swiss adalah bahasa terpopuler kedua di Swiss. Ini diucapkan sebagian besar di Swiss barat, meliputi kanton Jenewa, Vaud, Neuchâtel, dan Jura. Terlepas dari namanya, ada sedikit perbedaan antara bahasa Prancis yang diucapkan di Swiss dan yang diucapkan di Prancis.

Italia
Bahasa Italia Swiss adalah bahasa yang digunakan di kanton Ticino dan bagian selatan Graubünden (Canton Grigioni). Bagian Swiss ini menawarkan perpaduan unik antara budaya Swiss dan Italia, yang merupakan salah satu alasan untuk berkunjung dan belajar di sini.

Romansh
Bagian terakhir dalam suguhan linguistik Swiss ini adalah Romansh. Dengan hanya 37.000 penutur, ini adalah bahasa dengan penutur paling sedikit di Swiss. Tapi itu tidak berarti sejarahnya kurang kaya!
Seperti bahasa Italia dan Prancis, Romansh adalah bahasa Roman. Pada tahun 15 SM, ketika Romawi menaklukkan provinsi Rhaetia, bahasa mereka dipengaruhi oleh bahasa yang digunakan oleh penduduk asli. Kombinasi yang tidak biasa ini diciptakan Rumantsch .
Meskipun tidak terlalu terkenal di luar Swiss, Romansh digunakan dalam pemerintahan, pendidikan, dan digunakan secara bebas sebagai bahasa komunitas. Meskipun ada dialek Romansh yang berbeda, konsensus linguistik digunakan untuk menciptakan bahasa yang digunakan saat ini.



Share:

Alasan Mengapa Harus Kuliah Di Swiss?


Terletak di antara Jerman, Perancis dan Italia, Swiss adalah tempat yang terbaik untuk menjelajahi Eropa. Swiss memiliki dua universitas berperingkat tinggi di dunia, dan  selalu masuk dalam daftar negara yang paling nyaman untuk ditempati di dunia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mahasiswa internasional memilih untuk berkuliah di Swiss:

Universitas-universitas berperingkat atas

Swiss memiliki universitas-universitas bereputasi tinggi di dunia, dan dua institusi unggulan mereka (EPFL dan ETH Zurich) selalu menempati jajaran 30 besar terbaik dunia dari Times Higher Education (THE) World University Rankings. Untuk peringkat 2016-17, Swiss memiliki 7 institusi yang menempati jajaran 150 besar terbaik, ini adalah hasil yang luar biasa dari negara yang hanya memiliki populasi 8.3 juta jiwa, yang lebih sedikit dari London. Mahasiswa juga selalu merasa puas dengan fasilitas-fasilitas berkualitas dan dengan mutu pengajaran dalam kampus.  

Petr Jiskra, Marketing Manager dan alumni dari Hotel and Tourism Management Institute (HTMi) di Swiss berkata lulus dari universitas Swiss akan membekali kamu dengan baik untuk menemukan pekerjaan yang bagus.  

Biaya kuliah

Biaya kuliah di Swiss adalah salah satu yang termurah di seluruh Eropa. Banyak universitas negeri yang hanya memungut  sekitar €1,000 per tahun akademik! Tentu saja biaya kuliah di tiap universitas bisa saja berbeda.

Geografi

Swiss dikelilingi oleh Perancis, Jerman dan Italia. Oleh sebab itulah, Swiss memiliki 4 bahasa nasional. Dengan kuliah setidaknya 3 tahun, kamu berkesempatan untuk menguasai bahasa-bahasa tersebut dengan baik.

Banyak mahasiswa yang lebih lancar dalam bahasa Jerman, Perancis atau Italia setelah pulang dari Swiss. Petr Jiskra berkata bahwa ini adalah keahlian yang sangat dihargai oleh para pemberi kerja. Sehingga akan meningkatkan prospek kerja kamu, terutama dalam skala internasional.

 Kesempatan karir/potensi penghasilan

Gaji di Swiss lebih tinggi dari negara Eropa lainnya, dan banyak perusahaan besar yang memiliki kantor pusat di Swiss. Walau agak susah untuk mahasiswa non Uni Eropa untuk mendapatkan visa kerja setelah lulus, jika kamu dapat menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang pantas, perusahaan dapat membantu mendapatkan visa kerja untukmu. Bingung dengan pilihan yang bisa kamu pilih setelah lulus kuliah di Swiss? Cek panduan menemukan karir setelah lulus di Swiss.

Jika kamu berhasil diterima bekerja di perusahaan berkaliber, biaya hidup Swiss yang tinggi tidak akan menjadi masalah. Sebagai gambaran, gaji per tahun dari guru di Swiss adalah 87,500 Swiss francs (yaitu sekitar Rp. 1.213.154.026 per tahun, atau 101 juta rupiah per bulan).

Kualitas hidup

Kota-kota Swiss senantiasa diperingkatkan sebagai kota terbaik untuk kualitas hidup di dunia. Walau biaya hidupnya tinggi, penghasilannya juga tinggi dan tingkat kriminalnya rendah – sehingga menjadikannya kota paling bahagia di Eropa. Swiss memiliki fasilitas transportasi yang luar biasa, sehingga sangat praktis untuk berpergian sambil  mengagumi pemandangan-pemandangan indah! 

Sumber Tulisan

Share:

Konservasi Satwa Liar Negara Afrika

Di sepanjang Afrika, meningkatnya populasi penduduk dan kemiskinan telah menajamkan pertempuran antara manusia dan hewan yang tinggal di tanah yang sama.

Satwa-satwa semakin terhimpit habitat yang mengecil, rute migrasi mereka tertutup, dan persediaan airnya sering digunakan untuk irigasi tanaman. Selain itu, perburuan liar dan ilegal juga membuat jumlah mereka merosot tajam.

Di saat yang bersamaan, para petani sangat benci terhadap satwa liar. Mereka akan membunuh singa dan gajah yang masuk ke lahannya.

Seorang dokter hewan di taman konservasi Lewa, Kenya, mengobati singa betina yang mengalami infeksi mata.

Jika konservasi satwa liar berhasil, penting untuk menemukan cara bagaimana manusia dan hewan bisa hidup berdampingan secara berkelanjutan.

Perlu juga untuk memperhatikan komponen keuangan. Setiap pendapatan yang berasal dari alam liar harus dibagi dengan masyarakat yang tanamannya telah dihancurkan oleh gajah atau singa. Memberikan insentif jauh lebih efektif dibanding membiarkan mereka menjadi pemburu liar.

Penjaga hutan membawa macan tutul yang tewas akibat terkena perangkap pemburu.

Suku Samburu yang menjaga alam liar



Beberapa komunitas penduduk mengerti akan hal ini dan berusaha menjaga alam liar di sekitar mereka. Penduduk asli di Kenya utara bersama-sama melindungi masa depan berbagai jenis satwa liar sehingga memungkinkan mereka bermigrasi dengan aman.

Penduduk Afrika sering menyebut anggota suku Samburu sebagai “kupu-kupu”. Ini karena hiasan warna-warni di tubuh mereka.

Orang-orang Samburu mendapat julukan 'kupu-kupu' karena hiasan warna-warni di tubuh mereka.

Bagi orang-orang Samburu, kehidupan alam liar sangat suci. Mereka tidak dapat menikah tanpa kotoran gajah dan singa menjadi simbol kekuatan dalam budaya Samburu. Mereka yakin jika ada singa, maka kekeringan tidak akan terjadi.

Suku Samburu percaya bahwa mereka berasal dari tempat yang sama dengan satwa liar. Beberapa keluarga menjadi bagian dari gajah, sementara yang lainnya mengikuti keluarga singa.

Anggota keluarga singa tidak boleh memburu singa. Begitu pula keluarga gajah yang tidak bisa memburu hewan besar tersebut.

Bagaimana Sambura memperlakukan satwa liar memiliki arti penting bagi kita semua. Tanpa adanya dukungan dari orang-orang yang hidup di sekitar alam liar, harapan untuk melestarikan wilayah tersebut sangat kecil.


(Guru Blogger)


Share:

Jenis Keju Khas Swiss

Swiss memiliki banyak sekali peternakan sapi yang terkenal akan kualitas susunya. Hal inilah yang membuat negara tersebut mempunyai banyak produk bahan makanan yang terbuat dari susu dan salah satunya adalah keju.

Berbeda dengan keju buatan negara di Eropa lainnya yang banyak menggunakan beberapa jenis susu hewan seperti kambing hingga rusa, sebagian besar keju yang diproduksi di negara Swiss terbuat dari susu sapi berkualitas.

Dengan mutu tinggi serta sering diolah untuk dijadikan hidangan-hidangan mewah, inilah lima jenis keju dari negara Swiss yang memiliki kualitas premium.

1. Belper Knolle


Belper knolle mempunyai tampilan paling unik jika dibandingkan dengan kebanyakan jenis keju pada umumnya karena bentuknya yang menyerupai bola-bola kecil. Keju ini berasal dari wilayah Belp dan terbuat dari susu sapi kemudian dicampur dengan bawang putih serta garam himalaya.

Dibutuhkan waktu selama 10 hingga 15 minggu untuk proses pematangan keju belper knolle untuk dapat dikonsumsi.

Dari segi tekstur dan rasa, keju belper knolle mempunyai tekstur yang keras serta rasa yang cukup tajam. Selain itu, keju ini memiliki aroma berbau bawang putih dikarenakan proses pembuatannya yang menggunakan bawang putih.

2. Schabziger


Diproduksi sejak abad ke 8, schabziger merupakan jenis keju paling tua di negara Swiss. Schabziger berasal dari wilayah Glarus yang dulunya diproduksi di dalam sebuah biara. Kemudian, pada tahun 1463, keju ini diputuskan oleh masyarakat setempat untuk diberi nama schabziger untuk menjaga keasliannya.

Schabziger terbuat dari susu sapi yang dibungkus menggunakan kertas perak dan dibentuk mengerucut.

Saat mengonsumsi schabziger, sangat dianjurkan untuk mencampurkannya dengan mentega karena keju ini mempunyai tekstur yang sangat keras. Kamu bisa menikmati schabziger ke berbagai hidangan seperti kentang panggang, roti, hingga sup.

3. Vacherin Fribourgeois


Vacherin fribourgeois mempunyai enam jenis variasi tergantung berapa lama proses pematangannya dimana salah satu di antaranya membutuhkan waktu hingga 25 minggu.

Keju ini terbuat dari susu sapi yang berasal dari wilayah Bulle dan Fribourg yang dibiarkan merumput di dekat pegunungan Alpen.

Vacherin fribourgeois memiliki tekstur cukup lembut seperti mentega dengan aroma yang menyengat. Dapat meleleh dengan baik, jenis keju ini sangat direkomendasikan untuk digunakan ke berbagai hidangan panggang.

4. Sbrinz


Dibutuhkan proses yang cukup lama dalam pembuatan keju sbrinz secara tradisonal yaitu memakan waktu minimal selama 18 bulan. Keju ini terbuat dari susu sapi yang dikenal mempunyai tekstur padat dan sangat keras dengan rasa yang khas. Semakin lama sbrinz disimpan maka keju ini dapat mengeluarkan wangi yang lebih aromatik.

Saat diolah, sbrinz terlebih dahulu dibelah lalu dipotong dengan ukuran kecil-kecil kemudian dicampurkan ke berbagai jenis hidangan.

5. Gruyère


Gruyere telah diproduksi sejak tahun 1115 dimana keju ini dinamai sesuai daerah asalnya. Biasanya, gruyere membutuhkan proses pembuatan antara 5 hingga 12 bulan. Namun, ada juga beberapa varian dari gruyere yang memerlukan waktu pematangan hingga 24 bulan, tentunya dengan kualitas lebih baik. Di samping itu, keju ini memiliki aroma seperti hazelnut dengan rasa yang tajam dan gurih.

Gruyere sering dicampurkan ke berbagai hidangan jenis sup serta diolah menjadi fondue.


Nah, itulah beberapa jenis keju premium khas negara Swiss yang paling populer. Dengan mutu tinggi, kelima keju tersebut sangat cocok dijadikan sebagai bahan untuk membuat hidangan spesial.


Sumber Tulisan

Share:

Situs Bersejarah di Swiss

Swiss terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Negara ini juga sangat memelihara kelestarian alamnya. Namun, Swiss tak hanya tentang alamnya, terdapat banyak situs bersejarah yang terpelihara dengan baik. 

Meskipun sebagian telah berupa reruntuhan, namun pemerintahnya tetap berusaha menjaganya. Terdapat situs yang juga di kelilingi dengan pesona alamnya yang bikin takjub. Berikut lima tempat bersejarah di Swiss yang bisa bikin liburan makin menyenangkan.

1. Augusta Raurica



Situs bersejarah pertama yang menarik untuk dikunjungi adalah Augusta Raurica. Ini merupakan reruntuhan pemukiman Romawi yang hingga kini masih terpelihara dengan baik dan tetap terlihat menakjubkan. Reruntuhan ini berada di dekat Basel. Kota ini dibangun beberapa tahun yang lalu sebelum Yesus Kristus lahir.

Populasi penduduk mencapai 20.000 selama abad ke-1 Masehi. Turis bisa menyaksikan amfiteater kecil yang luar biasa mengagumkan. Selain itu, terdapat beberapa bangunan tempat tinggal yang bikin takjub dan juga sistem jalur air yang berguna untuk membawa air ke kota. Jangan melewatkan pula untuk berkunjung ke museumnya.

2. Ruinsof Aventicum



Destinasi wisata selanjutnya adalah Ruins of Aventicum yang terletak di Kanton Vaud. Ini menjadi salah satu pemukiman tertua di Swiss. Waktu pasti pembangunannya masih belum diketahui, namun pemukiman ini sudah ada bahkan sebelum Kristus dilahirkan.

Kota ini dulunya makmur dan saat ini yang bisa disaksikan hanyalah reruntuhan kota, yang salah satunya adalah reruntuhan Romawi. Pengunjung juga dapat menyaksikan amfiteater besar yang dahulu mampu menampung hingga ribuan penonton. Terdapat pula kuil, pemandian Romawi atau spa, museum dan masih banyak lagi.

3. St. John Benedictine Abbey



St. John Benedictine Abbey adalah sebuah biara yang berada di Kanton Graubunden. Bangunan ini merupakan situs bersejarah yang menjadi rumah dari beberapa seni dan lukisan paling populer di Eropa. Pengunjung dapat menyaksikan mural yang paling populer yang berasal dari abad ke-9 Masehi.

Selain itu, mereka juga dapat mengamati benda-benda seni lainnya yang masih mempunyai pengaruh Romawi. Sejarawan mengungkapkan bahwa raja Charlemagne adalah orang di balik pembangunan biara yang telah terdaftar di situs UNESCO Swiss ini.

Selain mengagumi bangunannya, pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan indah yang berupa padang rumput dan juga bukit yang dipenuhi dengan pepohonan hijau di sekitarnya

4. Museum Seni dan Sejarah Jenewa



Situs bersejarah tak lengkap rasanya jika tak terdapat museum diantaranya. Salah satu yang bisa dikunjungi adalah Museum Seni dan Sejarah Jenewa. Lokasinya berada di pusat kota Jenewa yang merupakan kota besar di Swiss. 

Bangunannya sangat besar, megah, dan telah berusia lebih dari seratus tahun. Koleksinya berjumlah sekitar 7000 benda yang terbagi menjadi beberapa bagian. 

Di bagian arkeologi, pengunjung dapat menyaksikan benda-benda dari zaman prasejarah, zaman Romawi, dan masih banyak lagi. Sementara itu, di bagian seni, pengunjung dapat mengamati benda-benda seni dari zaman Bizantium kuno hingga Seni Terapan.

5. Fort Vallorbe



Fort Vallorbe adalah benteng bersejarah Perang Dunia 2 yang berlokasi di Vallorbe. Ini adalah situs bersejarah tua yang telah ada sejak abad pertengahan. Situs ini dibangun dalam kurun waktu 4 tahun yang masa pengerjaannya dimulai tahun 1937.

Yang unik, bangunan utama terletak di dalam terowongan bawah tanah sepenuhnya. Bahkan ruangannya mampu menampung sekitar dua ratus tentara. Ruangannya juga dilengkapi dengan rumah dan gudang artileri atau senjata.

Swiss tak hanya populer dengan keindahan alamnya yang memukau, negara ini juga memiliki beberapa situs bersejarah yang menarik dan mengagumkan.


Sumber Tulisan

Share:

Keindahan Engelbert Kota Malaikat di Swiss








Engelberg merupakan salah satu kanton alias kota yang ada di Swiss. Tapi, Engelberg bukan kota besar, melainkan seperti desa dengan pemandangan yang begitu indah.

Maklum, karena secara harfiah, Engelberg artinya adalah Gunung Malaikat. Nama ini tercipta, karena merefleksikan keindahan yang terkandung di dalamnya. Apalagi, ketika ditemukan biara di sekitar Engelberg pada 1122 silam.

1. Diapit oleh sejumlah gunung, Titlis primadonanya

Ada beberapa gunung yang mengapit Engelberg. Artinya, kota ini benar-benar di tengah-tengah gunung besar.

Tapi, gunung yang paling terkenal adalah Titlis. Ketika musim panas, Titlis begitu ramai dengan pengunjung. Wajar saja, karena ada es abadi di Titlis menarik perhatian wisatawan.

Kebetulan penulis mendatangi Titlis ketika liburan musim panas 2022. Manajer Pemasaran Global Titlis, Peter Niederberger, menyatakan sekitar 3.000 hingga 10 ribu turis datang setiap harinya di masa libur musim panas.

"Titlis itu sebenarnya tak cuma satu, tapi ada dua, yang besar dan kecil. Untuk yang terbesar itu, bisa didaki dengan kemampuan khusus. Biasanya pendaki profesional. Namun, Titlis yang kecil bisa dijangkau dengan cable car (gondola)," ujar Peter.

2. Es abadi

Gunung Titlis menawarkan es abadi di atasnya. Kamu yang mau liburan ke Gunung Titlis, sebaiknya gunakan sepatu atau alas kaki khusus agar tidak terpeleset.

Es di Gunung Titlis tak mencair karena faktor alam. Pun, ketika musim panas seperti sekarang, es di Gunung Titlis masih terjaga.

Ada pula sebuah gua yang penuh dengan es di dalam Gunung Titlis, Glacier Caves. Namun, itu dibangun dengan campur tangan manusia.

3. Truebsee yang begitu menenangkan

Ada sebuah danau yang menenangkan di kawasan Engelberg, disebut Truebsee. Danau tersebut berwarna hijau, disebabkan oleh algae yang hidup di dalamnya.

Danau ini bisa dinikmati dari puncak Gunung Titlis pula, atau lewat cable car saat mau turun. Kamu bisa mendayung perahu di Truebsee, atau berenang di sana.

Ikan-ikan juga hidup dengan bebas. Tapi, kamu tak bisa memancing ya, karena pemerintah Swiss menerapkan aturan ketat terkait hal tersebut.

Benar-benar menyajikan pengalaman yang tak terlupakan karena atmosfernya begitu menenangkan.

4. Memancing romantisme lewat sunset

Matahari terbenam di Swiss terbilang cukup lama. Setidaknya, pada pukul 20.30 waktu setempat, matahari mulai terbenam di Swiss.

Nah, dari Engelberg, situasi matahari terbenam mengundang romantisme tersendiri. Atmosfer yang syahdu benar-benar terpancar, ketika duduk di pinggiran Truebsee dan menyaksikan matahari terbenam di balik gunung.

5. Wahana Ekstrem menantang

Cable car atau gondola menjadi salah satu wahana ekstrem di Engelberg, khususnya yang menuju puncak Gunung Titlis. Pun, cable car terbagi jadi dua, Titlis Express dan Titlis Rotair.

Titlis Express dipakai saat kamu ingin naik ke pos pertama. Di sini, perut kamu bisa dikocok akibat ketinggian dan jalurnya yang ekstrem.

Kemudian, ada Titlis Rotair. Ini merupakan gondola besar dengan kapasitas maksimal 6.000-an kilogram. Keistimewaan Titlis Rotair adalah bisa memutar 360 derajat, menyajikan pemandangan indah ketika membawa kamu ke puncak Gunung Titlis.

Nah, di puncak gunung Titlis, ada wahana jembatan gantung pula yang dibentangkan di ketinggian lebih dari 10 ribu kaki. Dengan angin yang kencang dan banyaknya orang lewat, jembatan itu pasti bergoyang-goyang.

"Tenang, ini aman karena kami selalu melakukan perawatan rutin setiap tahun, khususnya pada periode November. Biasanya kami tutup selama dua atau tiga pekan buat perawatan," ujar Peter.

Ice Flyer menjadi wahana ekstrem lainnya di Engelber. Ini mirip gondola, namun lebih terbuka. Kapasitasnya cuma sedikit, maksimal enam orang dengan kursi memanjang.


Sumber Tulisan

 

Share:

Dongeng Naga Swiss di Gunung Pilatus yang Mistis

 


Ada dongeng yang menyebar terkait kehadiran naga di Gunung Pilatus. Pada abad 13 hingga 15, banyak warga percaya jika ada naga yang hidup di atas Gunung Pilatus.

Seorang petani, mengaku pernah melihat naga tersebut terbang dan menyemburkan api di atasnya. Sang petani kala itu diceritakan terdiam, syok karena kehadiran naga tersebut. Kemudian, dia pingsan.

Menariknya, usai sadar, sang petani malah menemukan batu yang diyakini berasal dari bagian tubuh naga tersebut. Batu itu pun diklaim memiliki kekuatan mistis, seperti bisa menyembuhkan orang.

Sempat ada beberapa warga lokal yang meminta bantuan dari sang petani untuk menyembuhkan penyakitnya. Dalam dongeng itu, sang petani akhirnya bisa menyembuhkan penyakit dari pasiennya.

Kemudian, dia menggunakan batu tersebut untuk menyembuhkan orang lain. Namun, pada akhirnya sang petani memilih menjual batu tersebut ke orang lain.

"Dalam cerita yang berkembang petani tersebut mengalami masalah finansial, hingga akhirnya batu tersebut dijual ke orang lain," kata Manajer Pemasaran Pilatus, Manuela Blapp.

Batu tersebut ternyata memang benar adanya. Kini, batu itu disimpan di Museum Sejarah Alam, Luzern. Sempat diadakan penelitian pula untuk mengetahui asal batu tersebut.

Hipotesis sempat menyatakan itu merupakan batu meteorit. Namun, setelah dilakukan penelitian mendalam, tak ada kandungan meteorit di dalamnya.

"Sampai sekarang, belum diketahui asal batu tersebut. Tiba-tiba, ada saja," ujar Manu (sapaannya).

Naga dalam dongeng di Swiss pun tak cuma satu. Ada beberapa naga yang muncul dan masing-masing memiliki nama. Salah satunya adalah Pilu dan menjadi maskot dari Pilatus.

Pun, saking terkenalnya naga dari Pilatus, berbagai wahana di lokasi ini juga diawali dengan kata "Dragon".

..

Share:

5 Potret Keindahan Grindelwald desa di Swiss yang bak negeri Dongeng

Swiss telah lama dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki pemandangan luar biasa. Hampir di setiap sudut negara ini pasti dikelilingi dengan gunung-gunung yang membuat pemandangan di sekitarnya menjadi begitu indah. Walaupun begitu, ternyata ada beberapa wilayah di Swiss yang dikenal memiliki pemandangan paling indah. Salah satunya adalah desa Grindelwald.

Nah, bagi kalian yang penasaran dengan pesona desa Grindelwald, berikut ada 5 potret indahnya

1. Grindelwald merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah administratif Interlaken-Oberhasli, Swiss






2. Memiliki luas wilayah 171,3 km², desa ini dihuni lebih dari 3.800 penduduk



3. Desa cantik di Swiss ini terletak di kaki Gunung Eiger yang membuatnya memiliki pemandangan begitu cantik


4. Saat malam tiba, lampu-lampu akan menyala dan membuat Grindelwald terlihat bak negeri dongeng



5. Nama desa ini dijadikan sebagai salah satu karakter dalam film Fantastic Beasts lho! Karakter tersebut pun diperankan oleh Johnny Depp


Share:

Kebudayaan Unik Di Swiss yang patut Ditiru seperti Para Siswa/Siswi MA Soebono Mantofani

Negara Switzerland atau Swiss memiliki penduduk yang sebagain besar dipenuhi oleh pendatang. Negara yang terletak di benua Eropa barat ini berbatasan langsung dengan Jerman, Perancis, Italis, dan Austria. Wajar saja bila mayoritas penduduknya adalah pendatang dari negara lain. Sebagain besar dihuni dari penduduk asing, swiss memiliki empat bahasa resmi yang digunakan yakni bahasa Jerman, Peranis, Italia, dan Romance.

Meski demikin, Swiss adalah salah satu negara yang masuk dalam daftar negara terkaya didunia. Negara tersebut memiliki sumber daya alam yang berkualitas terutama di daerah Zurich dan Jenewa. Dengan kekayaan alam yang dimiliknya, swiss berhasil menjadi negara maju. Keberhasilan negara ini tentu berkat penduduknya yang mempunyai kebudayaan yang patut dicontoh. Berikut tiga budaya penduduk Switzerland yang wajib Anda ketahui.

Penduduknya Bekerja Keras dan Mandiri

Negara Swiss sebagian besar dihuni oleh pendatang dari berbagai negara disekitarnya. Banyaknya pendatang dari berbagai negara tetangga mempengaruhi kebiasaan di Negara satu ini. Misalnya penduduk Swiss keturunan Jerman terkenal dengan pribadi yang produktif, lugas dan praktis. Sementara itu, penduduk Swiss keturunan Perncis sangat mudah bergaul dan mendominasi bidang marketing dan publik speaking di negara ini. Tak heran bila negara Swiss memiliki penduduk yang tekun, bekerja keras, dan mandiri. Seperti di sekolah saya yaitu  MA Soebono Mantofani juga banyak sekali siswa dan siswinya memiliki kebiasaan seperti ini dan kebiasaan inilah yang patut Anda tiru.

Pejabat Pemerintah Tak diberi Fasilitas Mewah

Berbeda dengan negara Indonesia, dimana pejabat diberikan fasilitas yang lengkap mulai dari tempat tinggal, kendaraan, hingga keamanan. Negara Swiss memiliki budaya yang unik dimana pejabat publiknya tidak diberikan fasilitas yang berlebihan. Setiap aparatur negara seperti menteri tidak diberikan fasilitas tempat tinggal, kendaraan, dan lain sebagainya. Para pejabat pemerintah Swiss harus mengeluarkan dana dari kantong pribadinya untuk menikmati fasilitas tersebut.

Mengutamakan Kendaraan Umum

Kamacetan di Indonesia khususnya di Jakarta memang sulit untuk dikendalikan. Angka pemilik kendaraan semakin meningkat setiap tahun. Beda halnya dengan penduduk Swiss. Gaya hidup penduduknya berbeda dengan Indonesia. Pejabat hingga warganya menguatamakan angkutan umum untuk pergi ke kantor atau ke tempat lainnya. Mereka selalu menggunakan kereta api atau berjalan kaki bila jaraknya cukup dekat.

Sumber Tulisan

Share:

Blogroll

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

HOLIDAY IN LABUAN BAJO

Label